Cara Praktis Berbicara di Hadapan Orang Banyak
Berbicara di hadapan orang banyak, seperti ceramah agama, pidato kenegaraan, menjadi pembawa acara, dan lainnya, memang bukan perkara mudah. Bagi orang yang sudah terbiasa berbicara memang perkara mudah, namun mereka pun awalnya belum terbiasa. Semuanya sama. Hampir semua orang yang baru pertama kali berbicara di hadapan orang banyak pasti mengalami kesusahan. Baik kesulitan dalam mengumpulkan materi pembicaraan maupun keberanian dalam berhadapan dengan khalayak ramai.
Bagi Anda yang kesulitan dan belum terbiasa berhadapan di hadapan khalayak ramai, biasakanlah untuk berbicara di forum atau acara tertentu. Jika ada kesempatan berbicara, manfaatkanlah kesempatan itu untuk mencoba kemampuan berbicara. Jangan sia-siakan kesempatan emas. Bahkan, cobalah mohon kesempatan atau waktu untuk mengisi acara. Dengan begitu Anda terbiasa berbicara di hadapan orang banyak. Dan setiap kesempatan itu merupakan kesempatan untuk berlatih dan membiasakan diri. Ingat, bisa karena terbiasa
Pada intinya, kelemahan dan kekurangan dalam keberanian ialah terletak pada kemauan dan kemampuan Anda untuk membiasakan diri berbicara di forum-forum tertentu. Bukan bicara seperti ngobrol atau berbincang, karena berbicara dengan tatap muka berdua berbeda dengan berbicara di podium yang dihadiri orang banyak.
Bagaimana dengan kesulitan dalam mencari materi? Atau, kesulitan untuk menghafal isi yang akan disampaikan? Caranya mudah, tapi susah! Untuk materi pembicaraa seharusnya disesuaikan dengan acara yang akan menjadi kesempatan Anda berbicara. Jika acara itu bertemakan Maulid Nabi Muhammad Saw., maka Anda harus membahas seputar sejarah perjalanan Nabi Saw., misalnya, atau akhlaq Rosululloh dan segala hal yang berhubungan dengan Maulid Nabi. Seandainya Anda menjadi salah satu penceramah dalam acara Maulid, sedangkan penceramahnya ada tiga orang. Anda pasti kebingungan untuk menentukan judul ceramah, meskipun bahasannya tidak jauh dari sejarah Rosululloh. Cobalah cermati dan ikuti perkembangan peristiwa yang sedang berkembang di lingkungan Anda. Misalnya, jika di Indonesia sedang rame kasus korupsi, maka cobalah singgung masalah korupsi dan dihubungkan dengan akhlaq Rosul yang selalu shiddiq (jujur) dan amanah (terpercaya).
Adapun jika Anda berbicara di suatu kesempatan yang tidak terikat dengan tema acara, maka cobalah cermati dan amati peristiwa yang sedang terjadi. Seandainya sedang terjadi musibah tsunami atau gempa bumi, carilah data tentang kenapa gempa dan tsunami itu bisa terjadi dan dihubungkan dengan dalil-dalil al-Quran atau al-Hadits. Lebih penting juga, yaitu Anda harus memikirkan kenapa Anda berbicara tentang bencana itu? Apakah sekedar bercerita saja? Atau, mengingatkan manusia untuk menjaga kelestarian bumi dan bersabar dalam menghadapi musibah? Itulah yang harus Anda pikirkan. Ingat, berbicara di hadapan orang banyak harus menyebabkan mereka menjadi pintar, cerdas, dan tentunya jika ceramah agama harus menambah keimanan kepada Allah Swt.
Ada masalah yang tidak terlupakan ketika akan berbicara di hadapan orang banyak. Masalah itu ialah ketika menghafal materi yang akan disampaikan. Jika Anda sudah menemukan materi embahasan, tulislah pin-poin pentingnya dalam secarik kertas. Lebarnya kira-kira selebar telapak tangan. Tujuannya agar mudah dilihat ketika berceramah dan tidak terlihat oleh orang lain. Jika Anda akan berbicara tentang musibah,
maka poin-poin pentingnya ialah:
(1) apa itu musibah?,
(2) kenapa ada musibah?,
(3) contoh musibah?,
(4) bagaimana mengatasinya?,
(5) apa dalil al-Quran dan haditsnya?, (
6) dan lain-lain. Ini tujuannya untuk memudahkan mengingat isi materi.
Bila ditulis dalam tulisan atau naskah yang banyak, ringkaslah dalam bentuk poin-poin (out line/kerangka) seperti di atas. Tidak perlu mengingat semuanya. Yang penting intinya.
Jika Anda lupa terhadap materi, jangan sekali-kali berhenti. Lakukanlah gerakan atau bercerita tentang suatu hal untuk menyelingi sembari mengingat-ingat materi pembicaraa. Boleh, jika Anda beshalawat sejenak untuk menghilangkan rasa grogi karena lupa, atau cara lainnya untuk tidak memperlihatkan bahwa Anda sedang lupa.
Sepertinya, beberapa trik atau cara singkat dan praktis di atas bisa membantu Anda dalam membiasakan diri untuk berbicara di hadapan orang banyak. Satu hal penting yang tidak boleh dilupakan, walaupun Anda hebat dalam berbicara dan banyaknya wawasan yang Anda ketahui, namun tanpa pertolongan dari Alloh Swt., niscaya Anda tidak bisa berbicara di hadapan orang banyak dengan hebat dan lancar. Maka dari itu, biasakanlah berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dalam berbicara.
Wallohu A’lam bish-shawab.
0 komentar:
Posting Komentar