KENAPA BISA SOMBONG
Salah satu puji diantara 4 (empat) Puji adalah pujian seorang Hamba kepada sesama Hamba. Memang Allah Swt telah menampakkan Kelebihan-Kelebihan atas Hamba yang dikehendakiNya, sehingga dari Kelebihan-Kelebihan yang dinampakkan Allah tersebut itu maka seorang Hamba memuji kepada Hamba yang lain. Sesungguhnya diantara Hamba yang Memuji dan yang Dipuji itu sedang dalam UJIAN ALLAH. Hamba yang Memuji Diuji oleh Allah untuk dilihat apakah ia dapat menerima apabila ada orang lain yang LEBIH dari padanya. Begitu juga yang Puji itupun Diuji oleh Allah, apakah ia menyombongkan diri akan segala sesuatu itu yang sebenarnya BUKAN KEPUNYAANNYA SENDIRI. Akan tetapi sebenarnya yang dipuji oleh orang darinya itu adalah BARANG PINJAMAN.
Kelebihan-Kelebihan yang dipinjami oleh Allah itu kepada manusia itu bisa berupa KEKAYAAN, KEKUATAN, KECANTIKAN, KEPANDAIAN, PANGKAT YANG TINGGI DSB – DSB. Namun sebagai mana layaknya PINJAMAN, maka ia adalah HAK PAKAI dan BUKAN HAK MILIK. Untuk itu sangat disayangkan bila berbangga-bangga dan malah menyombong sambil membusungkan Dada akan hal-hal yang telah tersebut tadi.
Cobalah hai Saudara(i) kita renungi dengan Hati Yang Bersih dan Pikiran Yang Jernih akan hal-hal tadi. Kekayaan yang telah diraih itu kekayaan siapakah itu sebenarnya ??? Kalau kekayaan itu memang betul punya kita, kenapa kita takut kekayaan itu HABIS. Begitu juga Kekuatan, dengan apakah sebenarnya kita Kuat itu ??? Kalau kita kuat dengan diri sendiri, kenapa untuk kuat kita butuh dengan yang lain contohnya : Makanan. Kecantikan yang telah kita miliki itu coba pikirkan kecantikan siapakah itu sebenarnya ??? Kalau itu kecantikan milik kita, maka kenapa lama-kelamaan kecantikan itu bisa pudar. Kepandaian yang telah dicapai itu juga sebenarnya dari manakah datangnya ??? Kalau memang tidak datang dari mana-mana, maka kenapa untuk Pandai itu kita perlu Belajar dan kenapa pula kepaidaian itu harus diasah. Begiu juga dengan Pangkat, kalau memang punya kita, kenapa kita takut jatuh dari padanya.
Untuk itu berlakulah seperti adanya. Jangan melanggar akan ketentuan yang menyebabkan lahirnya PUJI. Jangan kita mengolok-olok sesama atau malah mengolok-olok Allah (Na’udzubillahi Min Dzalik). Jika ingin memuji, pujilah Karen Allah. Begitu juga dengan yang dipuji, kembalikan puji itu kepada Allah yang telah memberikan engkau kelebihan dan yang telah menyebabkan lahirnya PUJI bagi engkau dari HambaNya yang lain. Namun !!!!
KENAPA MUSTI SOMBONG ????
Bukankah yang dipuji itu sebenarnya hasil dari perbuatannya Allah ???? Kenapa juga malas memuji ???? Bukankah yang kita puji itu juga sebenarnya memuji Allah ????
0 komentar:
Posting Komentar